dapurkuliner.com Pemerintah Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, terus berupaya memperkuat sektor kuliner lokal. Bidang ini dinilai mampu menjadi penggerak utama ekonomi kreatif di daerah.
Wali Kota Fairid Naparin mengatakan, kuliner bukan sekadar urusan makanan. Lebih dari itu, kuliner merupakan bagian dari identitas dan kebanggaan masyarakat Palangka Raya.
Dalam pertemuan dengan pelaku usaha kuliner, Fairid menekankan pentingnya inovasi dan peningkatan daya saing produk. Acara ini juga dihadiri oleh Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, UKM, dan Perindustrian (DPKUKMP) Samsul Rizal, Ketua DPRD Subandi, serta sejumlah kepala perangkat daerah.
Dukungan Pemerintah untuk Usaha Kuliner Lokal
Wali Kota Fairid menyebut pelaku kuliner sebagai ujung tombak ekonomi kerakyatan. Pemerintah kota, katanya, berkomitmen memberi dukungan nyata melalui pelatihan, pendampingan usaha, dan kebijakan yang berpihak pada UMKM.
“Pelaku kuliner punya peran besar dalam menjaga daya hidup ekonomi masyarakat. Kami ingin mereka tumbuh lebih kuat lewat pembinaan dan inovasi,” ujar Fairid.
Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga kebersihan, mutu produk, dan kualitas pelayanan. Menurutnya, ketiga hal ini adalah kunci agar kuliner lokal memiliki citra positif di mata konsumen.
Fairid menambahkan, pemerintah ingin membuka ruang dialog agar aspirasi pelaku usaha bisa tersampaikan langsung. “Kami tidak ingin kebijakan hanya berjalan satu arah. Pemerintah harus mendengar masukan dari pelaku usaha di lapangan,” tegasnya.
Inovasi dan Kreativitas Jadi Kunci Daya Saing
Fairid menilai inovasi merupakan kunci utama agar kuliner Palangka Raya mampu bersaing. Pelaku usaha diminta terus berkreasi dengan resep, tampilan, dan strategi pemasaran.
“Keunikan cita rasa kuliner daerah adalah identitas budaya. Namun itu juga peluang ekonomi besar yang harus dikembangkan,” kata Fairid.
Ia mendorong pelaku kuliner berani memadukan tradisi dengan konsep modern agar lebih menarik bagi generasi muda. Misalnya, makanan khas seperti juhu singkah, ikan saluang goreng, dan nasi kuning khas Dayak dapat dikemas lebih menarik tanpa mengubah rasa aslinya.
Menurutnya, langkah ini bisa meningkatkan daya tarik wisatawan yang datang ke Palangka Raya sekaligus memperluas pasar bagi pelaku usaha lokal.
Kuliner Sebagai Daya Tarik Wisata
Selain aspek ekonomi, Fairid menilai kuliner juga memiliki nilai budaya yang tinggi. Setiap hidangan lokal mencerminkan tradisi dan cara hidup masyarakat Dayak.
Ia menyebutkan bahwa menjaga cita rasa dan teknik memasak tradisional sama artinya dengan melestarikan budaya daerah.
Pemerintah berencana mengembangkan wisata kuliner sebagai bagian dari promosi pariwisata Palangka Raya. Lokasi seperti Pasar Kahayan, Taman Pasuk Kameloh, dan Bundaran Besar dinilai potensial menjadi sentra kuliner malam.
Dengan penataan yang baik, kawasan ini bisa menjadi ikon baru kota. Wisatawan tidak hanya menikmati pemandangan sungai dan budaya lokal, tetapi juga kuliner khas yang autentik.
Peran DPKUKMP dalam Mendukung UMKM Kuliner
Kepala DPKUKMP Samsul Rizal menjelaskan bahwa pihaknya terus memperkuat ekosistem UMKM, khususnya di sektor kuliner. Dukungan diberikan melalui pelatihan, sertifikasi halal, dan peningkatan kualitas kemasan.
“Kami ingin pelaku kuliner tidak hanya kuat di tingkat lokal, tapi juga mampu memperluas pasar ke luar daerah,” ujar Samsul.
Ia juga mendorong pelaku usaha agar memanfaatkan platform digital seperti marketplace dan media sosial. Dengan cara ini, produk kuliner Palangka Raya bisa dikenal lebih luas dan menjangkau pelanggan dari berbagai daerah.
Kolaborasi Pemerintah dan Komunitas Kuliner
Pertemuan antara pemerintah dan pelaku usaha ini juga menjadi ruang diskusi terbuka. Para pengusaha kuliner menyampaikan apresiasi atas perhatian Pemkot Palangka Raya terhadap pengembangan sektor ini.
Beberapa peserta mengusulkan agar pemerintah menyediakan zona kuliner tematik yang terintegrasi dengan destinasi wisata. Mereka juga berharap ada program pendampingan rutin untuk membantu pelaku usaha baru.
Wali Kota Fairid menyambut baik masukan tersebut. Ia menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor sangat penting untuk membangun ekonomi kreatif yang berkelanjutan.
“Kami percaya, kolaborasi pemerintah, komunitas, dan pelaku usaha akan membawa Palangka Raya menjadi kota kuliner yang berdaya saing,” ujarnya.
Menuju Kota Kuliner yang Berdaya Saing
Melalui penguatan sektor kuliner, Pemerintah Kota Palangka Raya ingin menciptakan ekosistem ekonomi inklusif dan berkelanjutan.
Tidak hanya berfokus pada keuntungan finansial, namun juga pada nilai sosial dan budaya yang terkandung di dalam setiap sajian khas daerah.
Fairid optimistis kuliner Palangka Raya bisa bersaing di tingkat nasional bahkan internasional. Dengan kreativitas dan dukungan kebijakan yang tepat, produk lokal akan menjadi kebanggaan masyarakat Kalimantan Tengah.
“Harapan kami sederhana. Kuliner lokal harus menjadi tuan rumah di daerah sendiri dan dikenal di seluruh Indonesia,” tutup Fairid dengan semangat.

Cek Juga Artikel Dari Platform dailyinfo.blog
