Skip to content
DapurKuliner
Menu
  • home
Menu

Perbedaan Rawon dan Soto: Rasa, Bahan, dan Sejarahnya yang Perlu Kamu Tahu

Posted on August 10, 2025August 10, 2025 by mimin

mimin dapurkuliner mau bagi info nih guys, di Indonesia terkenal dengan kekayaan kulinernya. Dari Sabang sampai Merauke, setiap daerah memiliki sajian khas yang memanjakan lidah. Dua di antaranya adalah rawon dan soto, dua hidangan berkuah yang sering disamakan oleh orang yang baru mencobanya. Padahal, keduanya memiliki perbedaan yang cukup mencolok, baik dari segi rasa, bahan, maupun sejarah.

1. Asal Usul dan Sejarah

  • Rawon
    Rawon berasal dari Jawa Timur, terutama Surabaya dan sekitarnya. Hidangan ini dipercaya sudah ada sejak zaman Kerajaan Mataram, dengan cita rasa yang unik berkat penggunaan kluwek sebagai bahan utama.
  • Soto
    Soto memiliki banyak varian di seluruh Indonesia. Ada soto Betawi, soto Lamongan, soto Kudus, hingga soto Makassar (coto Makassar). Setiap daerah memberikan sentuhan khas, tapi pada dasarnya soto adalah sup dengan rempah-rempah lokal.

2. Warna dan Penampilan

  • Rawon memiliki kuah hitam pekat yang berasal dari kluwek. Warna ini membuatnya terlihat berbeda dibandingkan sup pada umumnya.
  • Soto umumnya memiliki kuah berwarna kuning (karena kunyit) atau bening (tanpa kunyit), tergantung jenisnya.

3. Bahan Utama dan Bumbu

  • Rawon menggunakan daging sapi (biasanya sandung lamur) dan bumbu khas seperti bawang merah, bawang putih, ketumbar, jahe, serai, dan kluwek. Kluwek memberi rasa gurih, sedikit pahit, dan aroma khas.
  • Soto lebih fleksibel dalam pemilihan daging, bisa ayam, sapi, atau bahkan kambing. Bumbu soto umumnya terdiri dari bawang putih, bawang merah, kunyit, jahe, dan serai, tanpa kluwek.

4. Rasa dan Aroma

  • Rawon memiliki rasa gurih yang dalam, sedikit earthy dan pahit dari kluwek, serta aroma rempah yang kuat.
  • Soto cenderung memiliki rasa gurih segar, dengan aroma kunyit yang lebih dominan.

5. Pelengkap dan Penyajian

  • Rawon disajikan dengan nasi putih, tauge pendek, telur asin, sambal terasi, dan kerupuk udang.
  • Soto biasanya disajikan dengan nasi atau lontong, ditambah irisan jeruk nipis, sambal, kerupuk, dan taburan bawang goreng.

6. Momen Penyajian

Keduanya bisa disantap kapan saja, baik pagi, siang, maupun malam. Namun, di beberapa daerah, rawon sering dijadikan menu makan siang, sementara soto sering menjadi menu sarapan atau makan siang.


Kesimpulan:
Meski sama-sama berkuah dan kaya rempah, rawon dan soto punya identitas masing-masing yang membuat keduanya istimewa. Rawon unggul dengan kuah hitam dan rasa khas kluwek, sementara soto menonjol dengan kesegaran kunyit dan variasi bahan yang lebih luas.

Dua duanya tetap sama – sama enak di makan pass lagi mabar juga kok.

Recent Posts

  • Kuliner Viral Street Food yang Hits di Media Sosial Saat Ini
  • Bakso Topping Moza, Lezat dan Lagi Viral di Medsos
  • Tren Makanan Vegan yang Sedang Viral di Media Sosial
  • Cara Simpan Sayuran Agar Tetap Segar dan Tahan Lama
  • Makanan Tradisional Indonesia yang Wajib Dicoba Wisatawan

Archives

  • August 2025

Partner

suarairama pestanada beritabandar rumahjurnal podiumnews dailyinfo wikiberita zonamusiktop musicpromote bengkelpintar liburanyuk jelajahhijau carimobilindonesia jalanjalan-indonesia otomotifmotorindo ngobrol olahraga mabar dapurkuliner benjanews dtomarmaris pooluniversity quotesbook globenews24 thepsychologysage radarbandung indosiar radarjawa medianews infowarkop kalbarnews ketapangnews beritabumi kabarsantai outfit faktagosip beritagram lagupopuler seputardigital updatecepat marihidupsehat baliutama hotviralnews cctvjalanan beritajalan beritapembangunan pontianaknews

©2025 DapurKuliner | Design: Newspaperly WordPress Theme