dapurkuliner.com Menjalankan usaha kuliner di era digital bukan hal mudah. Persaingan yang semakin ketat membuat setiap pelaku usaha harus memiliki strategi khusus agar produk mereka dikenal lebih luas. Kini, keberhasilan sebuah bisnis tidak hanya bergantung pada rasa dan kualitas makanan, tetapi juga pada bagaimana cara pemiliknya memasarkan produk di dunia maya.
Dengan semakin berkembangnya platform digital seperti Instagram, TikTok, dan YouTube, pemilik UMKM kuliner dituntut untuk mampu menciptakan konten yang menarik dan autentik. Konten yang dikemas dengan baik bukan hanya sekadar promosi, melainkan juga menjadi jembatan untuk membangun hubungan emosional dengan pelanggan.
Salah satu sosok yang kerap berbagi ilmu dalam dunia konten kuliner adalah Putri Habibie, seorang content creator dan penggiat bisnis makanan. Melalui pengalamannya membuat berbagai konten seputar resep dan review kuliner, ia membagikan beberapa tips penting yang bisa diterapkan oleh pelaku UMKM agar lebih menonjol di dunia digital.
Bangun Cerita yang Tulus di Balik Produk
Menurut Putri Habibie, hal paling penting dalam membuat konten kuliner adalah membangun cerita yang tulus dan autentik di balik setiap produk. Ia menegaskan bahwa orang tidak hanya membeli makanan, tetapi juga membeli cerita yang menyertainya.
“Story itu sama seperti produk. Kita bukan cuma menjual makanan yang enak, tapi juga menjual kisah di baliknya,” ujar Putri.
Dengan menceritakan bagaimana proses usaha dimulai, tantangan yang dihadapi, atau inspirasi di balik menu yang dibuat, pelanggan akan merasa lebih dekat dan percaya dengan brand tersebut. Cerita yang jujur dan personal dapat menciptakan koneksi emosional yang kuat, membuat pelanggan merasa ikut menjadi bagian dari perjalanan bisnis tersebut.
Misalnya, jika kamu menjual sambal rumahan buatan keluarga, ceritakan bagaimana resep itu diwariskan dari generasi sebelumnya. Atau jika kamu membuka kedai kopi, bagikan bagaimana ide usaha itu muncul dari kecintaanmu terhadap kopi lokal. Cerita seperti ini sering kali jauh lebih efektif daripada sekadar promosi diskon atau testimoni pelanggan.
Konten Harus Original dan Mencerminkan Karakter Bisnis
Putri juga menekankan pentingnya keaslian dalam konten. Di tengah banyaknya tren dan konten viral, pelaku usaha sering tergoda untuk meniru gaya promosi orang lain. Namun, hal ini justru bisa membuat brand kehilangan identitasnya.
“Konten yang bagus bukan yang mengikuti tren semata, tapi yang mencerminkan kepribadian brand dan pemiliknya,” jelas Putri.
Keaslian menjadi kunci utama untuk membangun branding jangka panjang. Jika kamu memiliki kedai bakso, tunjukkan bagaimana cara unik kamu menyajikan bakso, atau bagaimana interaksi hangat antara pelanggan dan penjual di warungmu. Konten seperti ini terasa lebih hidup dan alami, sekaligus menumbuhkan rasa kepercayaan dari calon pembeli.
Selain itu, buatlah gaya visual yang konsisten. Gunakan tone warna, jenis font, dan gaya pengambilan gambar yang seragam agar kontenmu mudah dikenali di antara ribuan postingan di media sosial.
Gunakan Media Sosial Sebagai Etalase Digital
Media sosial kini bukan lagi sekadar tempat berbagi foto atau video, tapi juga berfungsi sebagai etalase digital bisnis. Banyak orang mencari informasi tentang makanan melalui media sosial sebelum memutuskan untuk membeli.
Putri menyarankan agar pelaku UMKM kuliner menggunakan platform seperti Instagram dan TikTok secara strategis. Unggah konten secara rutin, berinteraksi dengan pengikut, dan manfaatkan fitur seperti Stories, Live Streaming, serta Reels untuk membangun hubungan lebih dekat dengan pelanggan.
“Gunakan media sosial untuk menunjukkan proses di balik layar. Orang suka melihat sesuatu yang real dan jujur,” tutur Putri.
Misalnya, tunjukkan bagaimana kamu menyiapkan bahan makanan, proses memasak, atau reaksi pelanggan saat mencicipi produkmu. Konten seperti ini tidak hanya menarik, tapi juga memperlihatkan transparansi yang dapat meningkatkan kepercayaan konsumen.
Konsistensi dan Engagement Lebih Penting dari Jumlah Followers
Banyak pelaku UMKM yang merasa minder karena jumlah pengikut media sosial mereka masih sedikit. Menurut Putri, hal ini bukan masalah besar. Yang terpenting adalah konsistensi dan interaksi.
“Followers banyak belum tentu berarti brand kamu kuat. Yang lebih penting adalah seberapa sering kamu berinteraksi dan membangun hubungan dengan audiens,” katanya.
Kamu bisa membalas komentar pelanggan, membuat polling sederhana, atau meminta saran tentang menu baru. Aktivitas seperti ini akan membangun engagement yang lebih kuat dibanding sekadar menambah jumlah pengikut.
Selain itu, algoritma media sosial saat ini lebih menghargai akun yang aktif dan sering berinteraksi dengan penggunanya. Jadi, fokuslah pada hubungan jangka panjang dengan pelanggan daripada sekadar angka statistik.
Belajar dari Data dan Feedback Pelanggan
Tips terakhir dari Putri adalah pentingnya memahami data dan umpan balik pelanggan. Setiap platform media sosial menyediakan fitur analitik yang bisa digunakan untuk melihat performa konten. Dari situ, kamu bisa tahu jenis konten apa yang paling banyak disukai, waktu terbaik untuk mengunggah, hingga bagaimana tingkat interaksi pengguna.
Pelajari kebiasaan audiensmu. Jika konten video pendek lebih banyak ditonton dibanding foto, maka perbanyak konten dalam format video. Jika pelanggan menyukai behind-the-scene pembuatan makanan, jadikan itu sebagai konten rutin.
“Setiap data adalah bahan belajar. Dari sana kita bisa tahu apa yang berhasil dan apa yang perlu diperbaiki,” jelas Putri.
Kesimpulan: Cerita dan Konsistensi Adalah Kunci
Membangun brand kuliner di era digital memang menantang, tapi juga penuh peluang. Dengan strategi yang tepat, setiap pelaku UMKM bisa bersaing secara sehat dan bahkan viral di media sosial.
Pesan utama dari Putri Habibie adalah: cerita yang tulus, keaslian konten, dan konsistensi dalam berinteraksi akan membentuk branding yang kuat dan berkelanjutan. Jadi, jangan takut untuk mulai membuat konten — karena setiap cerita, sekecil apa pun, bisa menjadi awal dari kesuksesan besar di dunia kuliner digital.

Cek Juga Artikel Dari Platform jelajahhijau.com
