Aroma Bumbu yang Menggoda
dapurkuliner – Siapa yang bisa menolak aroma nasi goreng abang pinggir jalan? Saat wajan panas bertemu minyak, lalu bumbu halus mulai ditumis, wangi sedap langsung menyeruak dan bikin perut keroncongan. Rahasianya ada di bawang merah, bawang putih, dan sedikit ebi yang ditumis hingga kecokelatan. Proses ini menciptakan lapisan rasa yang sulit ditiru di rumah kalau apinya tidak panas dan bumbunya kurang matang.
Api Besar, Wajan Besi
Salah satu kunci khas nasi goreng kaki lima adalah penggunaan wajan besi besar yang cepat menghantarkan panas. Api kompor yang besar membuat nasi cepat tergoreng merata tanpa membuatnya lembek. Selain itu, wajan besi yang sudah dipakai bertahun-tahun memiliki lapisan minyak alami yang menambah rasa gurih. Teknik mengaduk cepat sambil sesekali mengangkat wajan juga memberi sentuhan smoky yang tidak bisa didapat dari kompor rumah biasa.
Kecap Manis Khas Indonesia
Kecap manis bukan hanya pemanis, tapi juga penentu warna dan aroma nasi goreng. Abang-abang biasanya menggunakan kecap manis kental dengan rasa karamel yang kuat. Porsi kecapnya tidak terlalu banyak agar nasi tetap gurih dan tidak terlalu manis. Kombinasi ini menciptakan keseimbangan rasa antara asin, manis, dan gurih yang bikin nasi goreng mereka selalu laris.
Topping yang Sederhana Tapi Menggoda
Meski tampil sederhana, topping seperti telur ceplok setengah matang, irisan timun, dan kerupuk udang membuat nasi goreng pinggir jalan jadi paket lengkap. Beberapa abang juga menambahkan potongan ayam, sosis, atau bakso sesuai permintaan. Sajiannya memang tidak mewah, tapi ada kehangatan yang terasa saat menikmatinya di meja plastik sambil ditemani teh manis hangat.
Faktor “Rasa Tangan” yang Sulit Ditiru
Banyak yang bilang, rahasia utama nasi goreng abang jalanan adalah “rasa tangan” sang penjual. Pengalaman bertahun-tahun membuat mereka paham proporsi bumbu yang pas, kapan harus menambah kecap, dan seberapa lama nasi harus digoreng. Sentuhan personal inilah yang membuat rasanya konsisten dan selalu bikin rindu. Bahkan kalau coba di rumah dengan bahan yang sama, rasanya sering berbeda.
Ikuti berita serupa di beritabandar.
